Manusia lebih suka mengejar keindahan yang palsu dari pada menghadapi kebenaran yang pahit
- Fyodor Dostoevsky
Kecenderungan batin manusia untuk menghindari kenyataan yang menyakitkan dan justru memburu ilusi yang menenangkan. Dostoevsky mengkritik pilihan manusia yang lebih suka hidup dalam kebohongan yang indah—seperti kenyamanan palsu, harapan semu, atau pencitraan—daripada menghadapi kebenaran yang mungkin getir namun membebaskan. Bagi Dostoevsky, ini adalah bentuk pelarian dari tanggung jawab moral dan keberanian eksistensial.
Pertumbuhan sejati tidak lahir dari ilusi, tetapi dari keberanian menatap kenyataan sebagaimana adanya. Meskipun kebenaran kadang pahit, hanya dengan menghadapinya manusia bisa hidup dengan jujur dan bermakna. Sedangkan keindahan palsu, walau menenangkan sesaat, pada akhirnya menjerumuskan jiwa dalam kepalsuan dan kehampaan. Pilihan antara kenyamanan semu dan kebenaran pahit adalah ujian kejujuran hidup manusia.
Manusia lebih suka mengejar keindahan yang palsu dari pada menghadapi kebenaran yang pahit